Mengupas Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah Tema Pembinaan WBP Muslim Lapas Permisan

    Mengupas Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah Tema Pembinaan WBP Muslim Lapas Permisan
    Ustadz M. Sobirin dari Bazma Cilacap isi kajian pembinaan kepribadian di Lapas Permisan Nusakambangan, Selasa (20/06). Dok Humas Vermis 1908.

    NUSAKAMBANGAN - Pembinaan kerohanian Islam di Lapas Permisan semakin bersemangat dengan diadakannya ceramah yang mengangkat tema keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Ustadz M. Shobirin dari Bazma Cilacap diundang untuk memberikan materi tentang keutamaan dan amalan yang dianjurkan dalam 10 hari pertama bulan Dzulhijjah kepada warga binaan Pemasyarakatan yang hadir dalam acara tersebut, Selasa (20/06).

    Dalam ceramah yang diadakan di Masjid At-Tawwabun Lapas Permisan, Ustadz M. Shobirin menjelaskan berbagai keutamaan yang terkandung dalam 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Beliau menyampaikan bahwa tidak ada amalan yang agung dan lebih dicintai oleh Allah melebihi amalan yang dilakukan di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Oleh karena itu, beliau mendorong warga binaan untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan beramal sholeh, termasuk melakukan puasa sunnah, takbir, tahmid, dan tahlil.

    Kegiatan pembinaan kerohanian ini menjadi momen penting bagi warga binaan, karena membuka kesadaran mereka akan keutamaan dan potensi spiritual yang dapat diwujudkan melalui amalan-amalan di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Hal ini juga berkontribusi dalam membangun kesalehan dan memperbaiki perilaku mereka selama menjalani masa hukuman.

    Menanggapi kegiatan ini, Ustadz M. Shobirin dari Bazma Cilacap mengungkapkan, beliau berharap melalui ceramah ini, warga binaan dapat merasakan keistimewaan dan keberkahan dalam melaksanakan amalan-amalan di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. 

    "Tidak ada amalan yang lebih agung dan dicintai oleh Allah SWT daripada amalan yang dilakukan di waktu ini. Oleh karena itu, marilah kita semua memperbanyak amal sholeh dan mendekatkan diri kepada-Nya, " Ungkapnya.

    Dengan adanya kegiatan pembinaan kerohanian Islam ini, diharapkan warga binaan di Lapas Permisan dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang keutamaan agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembinaan ini juga bertujuan untuk memotivasi warga binaan dalam berbuat kebaikan serta meningkatkan kualitas spiritual mereka selama masa pembinaan di Lapas.

    Dalam kesempatan lain Kasubsi Bimkemaswat, Candra Putra P menjelaskan bahwa pembinaan kepribadian rutin dilaksanakan setiap minggunya.

    Pembinaan kerohanian yang dilakukan di Lapas Permisan merupakan salah satu upaya untuk membantu narapidana dalam meningkatkan pemahaman agama dan memperbaiki perilaku, sejalan dengan tujuan sistem pemasyarakatan yang lebih holistik dan rehabilitatif, " Pungkas Candra.

    permisan nusakambangan kemenkumham jateng kalapas permisan
    Candra Putra

    Candra Putra

    Artikel Sebelumnya

    Dalam Rangka FMD, LPP Tangerang kembali...

    Artikel Berikutnya

    5 Narapidana Lapas Besi di Pindahkan ke...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Finalisasi Modul Konseling Narapidana Terorisme Rentan Terwujud dalam Lokakarya Sinergi Dirjenpas dan Yayasan Penerimaan Internasional Indonesia
    Pergerakan Masyarakat saat Libur Nataru Diprediksi Capai 110 Juta Orang, Polri Siapkan Strategi Lalu Lintas
    HUT Korpri ke-53, Kapolda Jateng Tegaskan ASN Bagian Tak Terpisahkan dari Polri 
    Satgas Yonzipur 8/SMG Berhasil Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal di Perbatasan RI-Malaysia

    Ikuti Kami